RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY
REGULATOR DAN FLIP – FLOP
1.
TUJUAN
Setelah
latihan merancang rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan flip-flop, mahasiswa dapat :
1. Membaca
gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Mentransfer
gambar layout ke PCB menggunakan decondalo dan rugos.
3. Melakukan
proses pembuatan layout PCB menggunakan larutan FeCI3.
4. Memasang
komponen-komponen elektronika dengan benar.
5. Menyolder
komponen-komponen pada jalur PCB.
6. Merancang
rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop dengan benar.
7. Memahami
fungsi dan prinsip kerja rangkaian Power Supply Regulator dan Flip-flop.
2.
DASAR
TEORI
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian
elektronika memiliki keuntungan dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat
mengatasi pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan
serta lebih praktis. PCB dibuat dari
bahan perinaks atau epoxy yang satu sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut
berfungsi sebagai kawat penghubung antara komponen yang satu dan yang lainnya. Tebal
atau lebarnya lapisan tembaga menentukan besar daya yang boleh melaluinya.
Semakin tebal atau lapisan tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat
melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan
cara, salah satunya adalah dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat
dicetak dengan cara menempelkan decondalo (permanent INK) atau rugos pada PCB,
dan dilarutkan dalam campuran FeCI dan air. Jalur PCB yang telah dicetak dapat
dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan layout komponennya. Rangkaian
yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada
layout skematik.
3.
DAFTAR
ALAT
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
|
Gambar Layout
komponen dan jalur pada kertas kalkir / millimeter.
Rugas Elektro /
Permanen Ink
Solder
Penyedot Timah
Tang Potong
Tang Jepit
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder
Multimeter
|
Rangkaian Gabungan
Power Supply Regulator dan Flip – Flop
Jalur dan Bulatan
30 W / 220 V
|
1 buah
1 set
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
4.
DAFTAR
BAHAN
No.
|
Nama
Barang
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
|
PCB
FeCI3
Air
Bersih
Thinner
Sabun
/ Vim/ Cairan Pembersih
Timah
Lotfet
Amplas
Halus
Resistor
1
Resistor
2
Resistor
3,4
Resistor
5,6
Dioda
Bridge
Transistor
1,2,3
LED
1,2,3
Kapasitor
1
Kapasitor
2,3
Dioda
1,2
Transformator
|
5
x 10 cm
270
Ω
1,2
kΩ
100
Ω
10
kΩ
2
Ampere
BC
107
2200
μF/16 V
220
μF/16 V
IN
4001
12
V/500 mA
|
1
buah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
1
buah
1
buah
2
buah
2
buah
1
buah
3
buah
3
buah
1
buah
2
buah
2
buah
1
buah
|
5.
KESELAMATAN
KERJA
1. Ikuti
Instruksi dari Instruktur !
2. Gunakan
perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCI3 dan air.
3. Lakukan
proses pelarutan PCB di ruangan khusus.
4. Hati-Hati
saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCI3 cukup berbahaya dan
mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet.
5. Pada
saat pengeboran, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan
merusak jalur PCB yang telah dibuat.
6. Gunakan
tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti!
7. Selalu
letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder.
8. Jangan
menghisap asap yang dihasilkan solder karena mengandung racun !
6. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan
semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang
benar.
2. Siapkan
layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
3. Bersihkan
permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.
4. Pindahkan
gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB
5. Buatlah
bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
6. Warnai
jalur sehitam mungkin.
7. Periksa
kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
8. Siapkan
laturan FeCI3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air
bersih dengan perbandingan 1 : 3
9. Aduk
rata campuran FeCI3 dengan air.
10. Rendam
PCB yang telah di layout selama kira-kira 20 menit, tergantung pada kepekatan
larutan dan temperature.
11. Setelah
sisa tembaga larut dalam larutan FeCI3 , jalur akan terlihat jelas
dan bersih.
12. Angkat
PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun vim.
13. Bersihkan
Decondalo atau permanent ink dari jalur, gunakan tinner.
14. Lubangi
bulatan bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan mata bor yang
sesuai.
15. Bersihkan
PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah
komponen sesuai dengan letak komponen.
17. Solderlah
semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah
rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian,
amatilah nyala indikator LED.
19. Ukurlah
tiap tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan
pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai di kerjakan.
21. Bersihkan
semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan
kembali semua peralatan ketempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan
pembersihan bengkel.
7. ANALISA
Dari pembuatan rangkaian gabungan Power Supply
Regulator dan Flip – flop dapat di analisa bahwa :
1.
Dalam pembuatan
layout harus memiliki ketebalan yang baik agar jalur layout yang dibuat tidak
putus.
2.
Dalam perendaman
papan PCB harus selalu di kocok - kocok agar pelarutannya tidak lama, dan
selalu diperhatikan dalam pelarutan sebab jika terlalu lama maka semua tembaga
nya akan terlarut (hilang) termasuk garis layout yang telah kita buat.
3.
Dalam pembuatan
layout, kita tidak boleh membuat sudut dengan sudut 90°. Yang disarankan adalah
sudut dengan 45° agar arus yang di alirkan dapat mengalirke masing masing
komponen.
4.
Jika jalur yang
di buat putus atau pun tidak rata, kita dapat menggantinya dengan cara
mempertin jalur layoutnya.
Dalam
job kali ini dapat kita simpulkan bahwa :
Prinsip kerja dari rangkaian
gabungan Power Supply Regulator dan Flip – flop adalah arus yang masuk melalui
tegangang sumber disearahkan oleh diode bridge dan masuk ke kapasitor pertama
untuk disimpan sementara, setelah arus yang disimpan penuh maka arus yang
keluar dari kapasitor pertama dihambat oleh resistor pertama. Setelah terhambat
arus mengalir kembali dan masuk ke transistor pertama dan tegangan yang masuk
di perkuat oleh transistor dan di stabilkan oleh diode zener. Lalu mengalir kembali arus dan dihambat oleh
resistor kedua dan arus tersebut masuk ke LED sehingga LED pertama Menyala.
Setelah itu arus mengalir lagi dihambat oleh resistor ke 3 disisi lain arus
mengalir dihambat oleh resistor 4. Arus yang mengalir ke resistor 3 mengalir ke
LED namun belum bisa menghidupkan LED ke 2 sebab arusnya kurang untuk itu Arus
yang mengallir pada resistor 4 akan di teruskan ke kapasitor ke 2, setelah
kapasitor muatannya penuh maka akan di keluarkan arusnya dan secara otomatis
transistor 2 akan dalam keadaan ON dan bisa menghidupkan LED ke 2 . ketika LED
ke 2 menyala maka rangakaian pada LED ke 3 dalam proses pengisian sehingga
transistor ke 3 dalam keadaan OFF. LED 2 dan LED 3 tersebut menyala secara
bergantian sehingga itulah yang di namakan Flip – flop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar